~Tentang sepenggal lara
Yang ditinggal oleh rindu
Dari bulan purnama hingga sabit tanggal Satu~
Tentang sepenggal lara
Yang ditinggal oleh rindu
Dari bulan purnama hingga sabit tanggal Satu
Aku, tak yakin pada malam
Menghapus sepi diantara tepi-tepi senja
Melipat sendu pada rindu yang sama
Tiap hari pada bulan separuh purnama
Aku, tak mungkin berharap pada pagi
Kau telah membawa riak
Bermain di ujung keluh
Menari tanpa henti
Merindu tanpa ampun
Aku, tak mampu terlelap pada ujung malam
Masih terlahap pada rasa
Tertanggal lalu meninggalkan kenangan
Aku, tak punya arti
Begitu juga puisi ini
Hanya untaian acak dari si perindu kelas mujair
Seperti air yang mencari tempat terendah
Pada pangkuanmu aku menuju
Pada air mata aku merajuk
Pada hatimu aku memantaskan diri
0 komentar:
Posting Komentar