Selasa, Agustus 08, 2017

Gelas dan Air

Cinta adalah perihal harapan
Seperti air yang tertumpah pada gelas
Air yang jatuh ikhlas
Atau terpaksa mengikuti alur
Tak ada beda, tak ada banding



Pada gelas dan air di dalamnya
Tentang kau yang mengaku
Atau aku yang mengalah
Air selalu mengalah pada gelas
Karena gelas selalu rakus, membungkus aku

Aku, harapku selalu ikut
Pada kau yang memasang pasung pada cita berlebih
Aku tak mampu kemana mataku terlirik
Karena hatiku separuh pada angan
Setengahnya lagi kau genggam seperti bara

Lalu suatu saat air selalu menitikkan gelas yang membungkus
Hingga jatuh dan pecah
Bersama air yang membasahi lantai
Lalu hilang menguap 

Aku selalu pandai mengusap kepalamu dari jauh
Seperti belaian lembut ayahmu saat kau dimarahi ibumu
Tapi aku tak lihai berpaling pada impian

Air dan gelas yang sama-sama terpecah
Tak mungkin ada cercah lagi
Tapi kau selalu mengajariku
Menggenggam jari untuk satu pinta

Aku tak peduli lagi pada gelas yang jatuh
Atau air yang terciprak di pakaian putihmu

Masih ada kesempatan
Menanti lelaki beruntung itu menyerah
Lalu aku datang menjadi laki-laki beruntung lainnya 

0 komentar:

Posting Komentar