~Begitulah waktu bercerita
Tak habis karena usia
Tak padam karena kau yang melupa~
Kenangan dan harapan lahir bersamaan
Kaupun menjadi terakhir
Mari bercerita tentang pagi yang menggebu dengan satu senyum
Siang yang menyenangkan dengan satu sapa
Atau malam yang menggigit dengan satu bisik
Begitulah waktu bercerita
Kenangan yang tak pernah putus di urat nadi
Kita sarasa dekat hingga melupakan putaran jam dinding rumahmu
Lalu kaupun menjauh secepat detakan jantung yang berdegup kencang
Dan seketika hilang, aku bimbang
Begitulah waktu bercerita
Kau adalah hariku, katamu suatu hari
Lalu kita menanti bulan yang sama,
dan memandang bulan pada separuh musim
Dan tahun semakin menua, membuat hati selalu mendoa hal yang sama
Begitulah waktu bercerita
Pada satu janji, pada perihal satu pelukan
Membawa kita pada satu petang terindah
Malampun tak mampu berkutik mengintip
Hingga pagi malu-malu membuka mata kita
Adakah yang tersisa pada senja memanja
Atau hanya ilusi antara deburan laut dan tatapan sendu
Begitulah waktu bercerita
Tak habis karena usia
Tak padam karena kau yang melupa
Tepat pada kata terikat satu napas tersesak
Tepat pada janji pengikat satu hirupan terengah
0 komentar:
Posting Komentar