~maafkan aku tak mampu mencukupkanmu
pada purnama yang dijanjikan~
Cukup
Senyummu terlalu menyakitkan
mengiris sendu
lalu menetap tepat di tengah perih
Apa salah malam yang selalu diam-diam mengantar rona
pada pipi dan jingga senja yang mulai memerah
Tinggalkan saja sepiku
penantianmu masih terlalu panjang memajang di pelupuk mata surga
Resah,
apa salah rasa yang ingin mecukupkan seluruh peluh pada satu cerita
Teriak diantara kacau dan racau
lalu terdiam antara kau dan depanmu
Tinggalkan saja mimpiku
hingga tak ada lagi harapan pada si pembual yang selalu melilit anganmu
Pergilah,
dimana derita tak akan jadi kata
dan perih tak perlu rishi pada kau yang tetap duduk
masih dengan senyum manis itu
Sampai kapan? Entahlah ujarmu sederhana
Bertahan adalah akarku yang tertanam kuat
seperti ikatanku pada janjimu di ujung senja, balasmu
Biarlah,
Aku adalah mimpimu
biarkan aku tetap ada
hingga sakit tak lagi menyakitkan
hingga sendu tak lagi terseduh pada rindu dan kita, sapamu kembali
Maafkan aku tak mampu mencukupkanmu
pada purnama yang dijanjikan
Terima kasih pada sudut penantian yang masih kau isi
setelah purnama yang diingkari
@bung_ilham
sumber gambar: https://loveinglass.files.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar