Selasa, Juni 30, 2015

Menunggu Matahari Terbit

-Aku adalah penikmat subuh juga penyuka senja
Bersama subuh, rinduku tumbuh
Dengan senja, harapku meraja-

sumber gambar





Aku suka menunggu matahari saat terbit
Hembusan lembut, kicauan merdu dan kabut beradu
Aku adalah penikmat subuh juga penyuka senja
Bersama subuh, rinduku tumbuh
Dengan senja, harapku meraja

Aku suka menunggu matahari terbit
Kebiasaan baruku saat mulai dekat denganmu
Kamu pernah bilang kepadaku dengan suara pelan sepoi sepoi
Saat ini aku jauh denganmu tapi doa mendekatkan kita
Saat ini kita tak bisa melarutkan malam bersama, tapi mimpi meleburkan kita
Saat ini kita tak bisa tumbuh bersama, tapi kita selalu subuh bersama

Aku suka menunggu matahari saat terbit
Seperti menunggu kamu meyakinkanku memilihmu
Lalu berani membuat ikatan 
Tak ada lagi kata “jauh”, tak ada lagi kata “tak bisa”

Aku begitu suka menunggu matahari saat terbit
Menanti hangatnya rangkulanmu, 
menanti terangnya matamu
Memeluk rindu selekat-lekatnya, 
mendekap kamu sekuat-kuatnya
Hingga sesak terasa, terengah-engah, lalu tertawa terbahak

Menunggu matahari saat terbit
Menunggu janji yang kita ucap
Bersama kita memanjat puja
Memohon tiada henti
Mendoa tiada lelah
Merindu tiada akhir

Hingga suatu pagi kita bersama menunggu matahari saat terbit
Menutup mata dan membiarkan pagi menyengat kita
Lalu kita saling menggenggam
Aku bahagia memilihmu, kataku
Kamu adalah bahagiaku, katamu
Selamat pagi takdirku, kata kita
~bung_ilham~

0 komentar:

Posting Komentar