Jumat, Agustus 31, 2012

Radar Stimulus

Radar stimulus akan selalu kupakai untuk menulis tiap hari 
sumber:  http://www.photo-dictionary.com 

Malam ini saya ditemani laptop dengan senandung lagu pop. Ada juga nyamuk-nyamuk yang banyak dikutuk oleh beberapa temanku yang memilih tidur lebih awal malam ini. Mudah-mudahan mereka bisa tertidur nyenyak bersama ngengat lembut suntikan "sang dokter" hobi nyanyi.


sedikit bosan melihat blog yang hanya memposting sedikit kalimat yang hampir tak nyambung diantara kata-katanya. kadang saya harus mengakui kalau saya belum tahu menulis. Melihat tulisan berantakan itu, saya lalu mengetik sebuah curhatan yang sedikit menggelitik. Apa yang harus kuketik? Tanyaku dalam hati.

***
2 jam telah berlalu, masih kulihat entri yang masih kosong seperti kantong celana jeans biruku. Masih tak ada yang terlintas apa yang harus saya tulis. Menulis puisi tapi tak ada opsi rima dalam pikiranku, mau menulis cerpen tapi saya belum bisa menulis terlalu panjang. Mau menulis sebuah curhatan tapi nantinya saya dibilang anak labil menulis curahatan hati lewat blog.

Sejam kemudian masih seperti tiga jam yang lalu, kosong. Hampir saya menutup laptop tanpa tulisan apa-apa. Untung saja saya menggunakan radar khusus, bukan radar Neptunus seperti di film perahu kertas yang kemarin saya nonton bersama pacar saya. Radarku saya beri nama radar Stimulus.

Radar Stimulus itu bukan radar yang dipakai untuk melihat orang yang berwajah mulus, radar buatanku itu berfungsi sebagai memancing gairahku untuk menulis. Salah satu cara kerja dari radar ini adalah saya diajak untuk ngeblogwalking ke blog-blog teman yang rajin nulis. Ada ribuan blog aktif yang dapat kita lihat. Dengan melihat blog orang lain akan menstimulus pikiran untuk berlomba dan mencari ide tulisan baru untuk menandingi atau juga bisa menjadi ide yang mengkritik tulisan sebelumnya. Cukup membuka alamat blog mereka, tak perlu mengacungkan kedua telunjuk di atas kepala seperti radar Neptunus. 

***
Pada dasarnya saya sudah punya ide yang sangat terbatas oleh kosakata yang saya miliki. ya sudah, saya lalu menulis apa yang ada dalam pikiranku. Belajar itu perlu pengulangan yang menjadikan kita terbiasa dan akhirnya mahir seiring waktu dan ketekunan seseorang. Saya lalu menulis kejadian malam ini mulai dari niat saya menulis apa saja sampai pada paragraf ini. Keyakinanku mulai naik rating untuk menjadi penulis hebat kelak. Walau pada hari ini saya masih menulis abal-abal , ya sudah namanya juga belajar. Radar stimulus akan selalu kupakai untuk menulis tiap hari. Bukan tiap kesempatan, karena kesempatan itu datangnya hanya sekali  (kali). 


1 komentar:

Imam Rahmanto mengatakan...

Waaaahhh, Ilham ternyata sudah punya pacara ya?? Nonton lagi berduaan....
#iri saya

Posting Komentar